Puisi Buat Teman
Hanya Harap
Ku hitung mata kaki
Ku pandang mata kaki
Tak bisa diri ini ungkapkan hati
Hantarkan kata lewat puisi
Siapa tau syair ini bawamu cintaku
Rindu,cinta,rasa ini menyatu menjadi satu
Inginku kata mesra untukmu
Tapi apa daya,..!!!
Langkahku terhenti
Oleh sebuah cahaya padam
Aku Kagum Kepadamu
Sungguh setiap hari yang ada do pikirnku hanya kau.
Aku tak kenal kau
Bahkan nama mu pun aku tak tahu.
Hatiku gila ketika ku melihat kecantikanmu
Aku bahagia
Seperti orang stress
Kau memang hebat
Aku tak tahi apa yang aku tulis
Benar adalah aku tak tahu
Andai aku mempunyai suatu keajaiban
aku cuman ingin melihatmu senyum ketika di dekapanku
Kehangatanmu
Terasa hangat dikala dirimu ada di sampingku
Menebarkan pesona yang ada ke dalam hatiku
Membuat aku tau akan artinya cinta
Didalam jiwa yang gembira
Dan di dalam cinta yang bergelombang
Hanya kamu d hatiku selamanya...
Hanya Lelap
Kutulis lewat lagu
Lagu tentang dirimu
Berharap dikau akan kembali
Dalam lelapku
Hanya lewat bayang ini
Ku berharap. Keindahan kan kembali datang
Untuk menemaniku
Mendampingiku
Dalam lelapku
Teman,
Kala diriku terjerat di penjara cinta
Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu
Kala sepi berlabuh di dasar kalbu
Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu
Kala menanti kepastian sejuta persoalan
Kau hadir membelai luka
Bingkisan kata menari dihujung jemari
Seakan mengerti bisikan hati.
Teman,
Hari berganti hari
Masa berlalu memakan waktu
Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu
Menanti malam menjemput siang
Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.
Teman,
Bunga yang dimiliki orang
Ditaburi warna kekusaman
Begitulah jua..
Suramnya wajah keperempuananku
Walau berseri disebalik topeng kedukaanJ
iwa meruntun merayu ketenangan
Bertamu disudut kehidupan
Lipatan rahsia kau kailkan
Lalu terapung tanpa jawapan
Murni jiwamu yang menyentuh perasaan
Keikhlasanmu yang merawat kesedihan
Ingin menyemai nostalgia silam
Agar ikatan membuihkan kemesraan.
Puisi Rindu
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi, sepi dan sendiri aku benci
Aku ingin bingar
aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya, biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
Ah, ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
dan belok ke pantai?
puisi rindu
mengingat bayangmu yang jauh
pada waktu yang kian sempit
dadaku nyaris terbelah
perih melolong sengit
rinduku membuncah
merobek langit
kutitip puisi rindu
pada nyanyi angin sendu
agar hati tak kian pilu
berharap kaupun rindu
…love u miss u love u miss u love u miss u…sampe nyaris gila
PERSIMPANGAN KITA
Ini persimpangan hujan Dan sekali sekali takkan menangis
Ini persimpangan aku dan engkau menunggu reda
Menunggu bulan baru yang masih samar samar
Ini persimpangan
Dan hujan tak kunjung reda
Rinduku menjadi ampak-ampak yang lamat
Rinduku dingin yang masuk ke dalam paru-paru
Ini persimpangan
Tempatku dan engkau menyepi sendiri
Di bawah gubuk
Menanti reda, menanti adzan maghrib
Dari sayup semayup senja kala
Ini persimpangan
Gubuk bambu berdecit menyebut asma angin
Aku dan engkau
Duduk berdua menunggu bulan baru
Ketika aku mengingatmu
Kapan Engkau Kembali..
Menggenggam tanganku, tak akan melepaskannya lagi..
Mendengarkan keluh kesahku, aku terdiam.. mengagumimu..
kapan Engkau kembali..
hadir dalam sepinya hati..
Hanya kamu yang mengerti..
Hanya kamu yang bisa memahami..
Dan hanya kamu yang selalu kunanti..
Aku bagai jiwa kosong tanpamu..
Aku bagai seorang yang tak bernyawa..
Dia ikut bersamamu..
Ikut menjauhiku..
Apa salah jika aku mencintaimu..
Apakah salah jika aku selalu menunggumu..
Apakah salah jika aku selalu mencintaimu..
Cinta itu apa?
yang bagaimana?
Seperti apa?
Pertanyaan bodoh yang tak seharusnya engkau tanyakan kepadaku..
Aku merindukanmu, dalam suasana yang tak sama..
Dan dalam rasa tak akan pernah berubah..
Sampai kapanpun..
Aku selalu lupa siapa aku, ketika aku mengingatmu..
Rindu
Kapan Engkau Kembali..
Menggenggam tanganku, tak akan melepaskannya lagi..
Mendengarkan keluh kesahku, aku terdiam.. mengagumimu..
kapan Engkau kembali..
hadir dalam sepinya hati..
Hanya kamu yang mengerti..
Hanya kamu yang bisa memahami..
Dan hanya kamu yang selalu kunanti..
Aku bagai jiwa kosong tanpamu..
Aku bagai seorang yang tak bernyawa..
Dia ikut bersamamu..
Ikut menjauhiku..
Apa salah jika aku mencintaimu..
Apakah salah jika aku selalu menunggumu..
Apakah salah jika aku selalu mencintaimu..
RINDUKU PADAMU TEMAN
Teman,
Kala diriku terjerat di penjara cinta
Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu
Kala sepi berlabuh di dasar kalbu
Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu
Kala menanti kepastian sejuta persoalan
Kau hadir membelai luka
Bingkisan kata menari dihujung jemari
Seakan mengerti bisikan hati.
Teman,
Hari berganti hari
Masa berlalu memakan waktu
Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu
Menanti malam menjemput siang
Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.
Teman,
Bunga yang dimiliki orang
Ditaburi warna kekusaman
Begitulah jua..
Suramnya wajah keperempuananku
Walau berseri disebalik topeng kedukaanJ
iwa meruntun merayu ketenangan
Bertamu disudut kehidupan
Lipatan rahsia kau kailkan
Lalu terapung tanpa jawapan
Murni jiwamu yang menyentuh perasaan
Keikhlasanmu yang merawat kesedihan
Ingin menyemai nostalgia silam
Agar ikatan membuihkan kemesraan.
Teman,
Tanpa kusedar dan tanpa kuduga
Dirimu menanam pohonan cinta
Sedang diriku sudah berpunya
Walau diri diselimuti sengsara
Kini..
Susunan bicara berbaur cinta
Mengungkap istilah sebenarnya
Antara setia dan airmata.
Teman,
Sepi, resah dan duka
Itulah rencah kekosongan hidupku
Tatkala bicaramu sirna di mataku
Senyum dan tawa
Menguntum tanda gembira
Tatkala rancak berbicara
Justeru diriku..
Menyingkap tirai bicara.
Teman,
Andainya puisi ini kau fahami
Andainya jeritan hatiku kau selami
Andainya impianku bisa kau penuhi
Kau tidak berlari mengejar mimpi
Menghitung hari menanti realiti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar